Rabu, 12 Februari 2014

Sifat-sifat Asam, Basa dan Garam

Asam, basa dan garam merupakan zat kimia yang memiliki sifat-sifat yang dapat membantu kita untuk membedakannya. Karena pada umumnya asam bersifat masam dan basa berasa agak pahit. Akan tetapi rasa sebaiknya jangan dipergunakan untuk menguji adanya asam atau basa, karena Anda tidak boleh begitu saja mencicipi zat-zat kimia yang belum dikenal karena banyak diantaranya yang bersifat racun atau bersifat korosif.
1. Asam dan Basa dapat Dibedakan dari Rasa dan Sentuhan
Apa yang terdapat dalam pikiran Anda ketika mendengar kata asam? Apakah Anda berpikir pada suatu benda yang rasanya masam atau asam adalah suatu zat yang dapat membakar kulit Anda dan melarutkanlogam? Semua itu tergantung dari sifat khas beberapa asam.Pernahkah Anda membersihkan saluran yang tersumbat dengan pembersih saluran? Meminum obat anti maag (antasid) untuk mengatasi gangguan sakit perut dan merasakan licinnya sabun? Hal ini berarti Anda telah berpengalaman dengan sifat kimia basa.
Asam mempunyai rasa masam. Rasa masam yang kita kenal misalnya pada beberapa jenis makanan seperti jeruk, jus lemon, tomat, cuka, minuman ringan (soft drink) dan beberapa produk seperti sabun yang mengandung belerang dan air accu (Gambar 13). Sebaliknya, basamempunyai rasa pahit. Tetapi, rasa sebaiknya jangan digunakan untukmenguji adanya asam dan basa, karena beberapa asam dan basa dapat mengakibatkan luka bakar dan merusak jaringan.
17
Seperti halnya rasa, sentuhan bukan merupakan cara yang aman untuk menguji basa, meskipun Anda telah terbiasa dengan sentuhan sabun saat mandi atau mencuci. Basa (seperti sabun) bersifat alkali, bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian. Reaksi ini merupakan bagian dari rasa licin yang diberikan oleh sabun, yang sama halnya dengan proses pembersihan dari produk pembersih saluran.
18
Beberapa asam yang telah dikenal dalam kehidupan sehari-hari disajikan dalam Tabel 4.
Tabel 4. Beberapa Asam dan Basa Yang Telah Dikenal
19
Asam juga merupakan kebutuhan industri yang vital. Empat macam asam yang paling penting dalam industri adalah asam sulfat, asam fosfat, asam nitrat dan asam klorida. Asam sulfat (H2SO4) merupakan cairan kental menyerupai oli. Umumnya asam sulfat digunakan dalam pembuatan pupuk, pengilangan minyak, pabrik baja, pabrik plastik, obat-obatan, pewarna, dan untuk pembuatan asam lainnya. Asam fosfat (H3PO4) digunakan untuk pembuatan pupuk dan deterjen. Namun, sangat  disayangkan bahwa fosfat dapat menyebabkan masalah pencemaran di danau-danau dan aliran sungai.
Asam nitrat (HNO3) banyak digunakan untuk pembuatan bahan peledak dan pupuk. Asam nitrat pekat merupakan cairan tidak berwarna yang dapat mengakibatkan luka bakar pada kulit manusia. Asam klorida (HCl) adalah gas yang tidak berwarna yang dilarutkan dalam air. Asap HCl  dan ion-ionnya yang terbentuk dalam larutan, keduanya berbahaya bagi jaringan tubuh manusia.
Dalam keadaan murni, pada umumnya basa berupa kristal padat. Produk rumah tangga apa yang mengandung basa? Beberapa produk rumah tangga yang mengandung basa, antara lain deodorant, antasid, dan sabun. Basa yang digunakan secara luas adalah kalsium hidroksida, Ca(OH)2 yang umumnya disebut soda kaustik suatu basa yang berupa  tepung kristal putih yang mudah larut dalam air. Basa yang paling banyak digunakan adalah amoniak. Amoniak merupakan gas tidak berwarna dengan bau yang sangat menyengat,  sehingga sangat mengganggu saluran pernafasan dan paru-paru bila gas terhirup. Amoniak digunakan sebagai pupuk, serta bahan pembuatan rayon, nilon dan asam nitrat.

Kata Pencarian Artikel ini:

sifat asam, sifat asam dan basa, sifat asam basa dan garam, sifat sifat asam, sifat-sifat asam, sifat asam basa, sifat garam, sifat asam basa garam, sifat sifat asam dan basa, sifat-sifat asam dan basa

Asam dan Basa Bersifat Korosif

2. Asam dan Basa Bersifat Korosif

Beberapa asam bereaksi sangat kuat pada beberapa logam, marmer dan berbagai bahan lain. Gambar 15 menunjukkan bagaimana logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk besi (II) klorida (FeCl2) dan gas hidrogen (H2). Sifat ini dapat menjelaskan mengapa asam bersifat korosif terhadap sebagian besar logam. Uji sederhana lain yang dapat membedakan asam dan basa adalah reaksi asam asetat dengan senyawa-senyawa yang mengandung ion karbonat (CO32-) membentuk gas karbon dioksida, kalsium asetat dan air. Sedangkan basa secara umum tidak bereaksi dengan logam, namun basa kuat juga bersifat korosif dan jika mengenai kulit akan mengakibatkan luka bakar dan merusak jaringan.
20

3. Asam, Basa dan Garam Bersifat Elektrolit

Asam, basa dan garam bersifat elektrolit. Sesuai dengan konsep Arhenius, bila asam dan basa dilarutkan dalam air menghasilkan ion-ion, sehingga larutan asam dan basa tersebut dapat menghantarkan listrik. Demikian juga, bila garam dilarutkan dalam air menghasilkan ion-ion yang dapat menghantarkan listrik.
Telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya bahwa untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat elektrolit digunakan suatu alat yang disebut alat uji elektrolit. Alat penguji elektrolit sederhana terdiri dari dua elektroda yang dihubungkan dengan sumber arus listrik searah dan dilengkapi dengan lampu serta bejana  untuk meletakkan larutan yang akan diselidiki. Jika larutan menghantar arus listrik, maka lampu pijar pada rangkaian itu akan menyala dan terjadi suatu perubahan (misalnya:  timbulnya gelembung-gelembung gas) pada salah satu atau kedua elektrodanya.
21

4. Reaksi Asam, Basa dan Garam dengan Indikator

Sifat suatu larutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna yang warnanya berbeda dalam larutan asam, basa dan garam. Untuk mengidentifikasi sifat dari asam, basa dan garam dapat menggunakan kertas lakmus, larutan indikator atau indikator alami.
Secara sederhana, kertas lakmus dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat dari larutan asam, basa dan garam (larutan netral). Alat lain yang dapat digunakan untuk mengindikasi apakah larutan bersifat asam, basa atau netral adalah larutan indikator fenolftalein, metil merah dan metil jingga. Warna-warna kertas lakmus dan larutan indikator dalam larutan asam, larutan basa dan larutan yang bersifat netral ditunjukkan pada Tabel 5.
22
Berbagai bahan tumbuhan yang berwarna, seperti daun mahkota bunga (kembang sepatu, bogenvil, mawar dan lain-lain) kunyit, kulit manggis dan kubis ungu juga dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak bahan-bahan ini dapat memberikan warna yang berbeda dalam larutan asam dan basa.

Kata Pencarian Artikel ini:

senyawa asam bersifat, korosif, Mengapa hujan Asam bersifat korosif, bahan kimia yang bersifat korosif, sifat larutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan alat, bahan kimia bersifat korosif, senyawa asam bersifat?, mengapa hujan asam bersifat korosif?, senyawa kimia korosif, logam logam apa saja yang dapat bereaksi dengan asam asam

Cara membuat larutan dengan kemolaran tertentuCara membuat larutan dengan kemolaran tertentu

Misalnya larutan yang akan dibuat adalah CuSO4 dengan molaritas 1 M sebanyak 250 mL. Terlebih dahulu kita harus menghitung massa CuSO4 yang terlarut dalam larutan tersebut, dengan cara sebagai berikut:
45
46

5. Molalitas (m)

Molalitas (m) menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1000 g pelarut. Molalitas tidak tergantung pada temperatur, dan digunakan dalam bidang kimia fisika, teristimewa dalam sifat koligatif.
47

6. Normalitas (N)

Normalitas menyatakan jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap liter larutan. Ekivalen zat dalam larutan bergantung pada jenis reaksi yang dialami zat itu, karena satuan ini dipakai dalam penyetara zat dalam reaksi.
48
49

Kata Pencarian Artikel ini:

Cara membuat larutan, cara pembuatan larutan, rumus pembuatan larutan, membuat larutan, larutan cuso4, cara membuat larutan kimia, rumus membuat larutan, Cara Membuat larutan dengan kemolaran tertentu, membuat larutan kimia, Cara membuat larutan CUSO4 0 1 M sebanyak 250 mL

Reaksi Penetralan/Penggaraman Asam Basa




Dari televisi, Anda sering melihat iklan yang menggambarkan bagaimana efektifnya antasid (obat maag) dalam menetralkan asam lambung. Apa yang dikandung obat-obatan antasid tersebut? Ternyata obat-obatan tersebut mengandung basa, karena hanya basa yang dapat menetralkan pengaruh asam. Umumnya zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dan basa cenderung bereaksi satu sama lain. Reaksi asam dan basa merupakan pusat kimiawi sistem kehidupan, lingkungan, dan proses-proses industri yang penting. Bila larutan asam  direaksikan dengan larutan basa, maka sebagian dari ion H3O+ asam akan bereaksi dengan sebagian ion OH- basa membentuk air.
23
Karena air bersifat netral, maka reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan. Persamaan diatas hanya memperhitungkan sebagian ion-ion yang ada dalam larutan. Apakah yang terjadi dengan ion negatif sisa asam dan ion positif sisa basa? Ion-ion ini akan bergabung membentuk senyawa ion yang disebut garam. Bila garam yang terbentuk itu mudah larut dalam air, maka ion-ionnya akan tetap ada dalam larutan. Tetapi jika garam itu sukar larut dalam air, maka ion-ionnya akan bergabung membentuk endapan.
Jadi reaksi asam dengan basa disebut juga penggaraman, karena:
24
Persamaan berikut menunjukkan apa yang terjadi pada semua ionion selama terjadi reaksi penetralan atau reaksi penggaraman.
25
NaCl adalah garam yang mudah larut dalam air. Jadi ion-ion Na+ dan Cl- tetap dalam larutan. Apabila larutan itu diuapkan akan di dapat kristal natrium klorida (NaCl). Untuk melihat proses pembentukan NaCl perhatikan Gambar 16 berikut.
26
26
27
Tujuan dari titrasi adalah menentukan konsentrasi larutan seperti HCl, menggunakan larutan NaOH yang konsentrasinya tidak diketahui. Tahap-tahap titrasi berdasarkan Gambar 17, asumsikan masing-masing larutan 1 L (a). Kemudian mengambil 25 mL larutan HCl dengan
menggunakan pipet seukuran (pipet gondok) (b) dan memasukkan pada tabung erlenmeyer (c), ditambahkan 2 tetes indikator. Indikator menunjukkan reaksi dengan adanya perubahan warna, bila titik akhir telah dicapai. Titik akhir reaksi menunjukkan bahwa mol pereaksi sama dengan mol hasil reaksi. Hal ini menandakan bahwa titrasi telah selesai.
Larutan NaOH diletakkan dalam buret (d). Lalu proses titrasi dilakukan dengan cara membuka kran buret dan meneteskan setetes demi tetes (e). Jika telah terjadi perubahan warna berarti titik akhir telah tercapai. Jumlah mol HCl sama dengan jumlah mol NaOH dengan reaksi:
28
Selanjutnya kita dapat menghitung konsentrasi larutan HCl. Volume larutan NaOH dibaca dalam buret awal dan akhir titrasi. Lebih jelasnya perhatikan contoh soal berikut.
Contoh Soal 1

Hitung konsentrasi larutan HCl bila konsentrasi larutan NaOH 1,500 M, volume larutan HCl 25,00 mL, pembacaan buret awal adalah 1,42 mL, dan buret akhir 46,10 mL.
Penyelesaian Volume larutan NaOH adalah 46,10 mL – 1,42 mL = 44,68 mL, maka
jumlah mol NaOH =
29

Kata Pencarian Artikel ini:

reaksi penetralan, pengertian reaksi penetralan, penggaraman, penggaraman kimia, reaksi penetralan asam basa, reaksi penggaraman kimia, contoh reaksi penetralan, aplikasi reaksi penggaraman, contoh reaksi penetralan asam basa, reaksi penggaraman asam basa

Hubungan Tingkat Keasaman dengan pH

Bila Anda perhatikan, nilai pH merupakan eksponen negatif dari konsentrasi ion hidronium. Sebagai contoh, larutan basa kuat dengan konsentrasi ion hidronium 10-11 M mempunyai pH 11. Larutan asam kuat dengan pH 1 mempunyai konsentrasi ion hidronium 10-1 M. Hal ini dikarenakan asam/basa kuat terionisasi sempurna, maka konsentrasi ion H+ setara dengan konsentrasi asamnya.
37
Berdasarkan uraian di atas, karena pH dan konsentrasi ion H+ dihubungkan dengan tanda negatif, maka kedua besaran itu berbanding terbalik, artinya makin besar konsentrasi ion H+ (makin asam larutan) maka makin kecil nilai pH, dan sebaliknya. Selanjutnya, karena dasar logaritma adalah 10 maka larutan yang nilai pH-nya berbeda sebesar n dan mempunyai perbedaan konsentrasi ion H+ sebesar 10n. Bila pH berkurang, konsentrasi ion hidronium akan meningkat, dan konsentrasi ion hidroksida berkurang. Pada setiap unit penurunan pH sama dengan peningkatan faktor 10 untuk konsentrasi ion hidronium.
Sebagai contoh, larutan dengan pH 4 dan larutan dengan pH 3 keduanya bersifat asam, karena mempunyai pH kurang dari 7. Larutan dengan pH 3 mempunyai konsentrasi H3O+ 10 kali lebih besar
dari pada larutan dengan pH 4, sehingga perubahan kecil dalam pH dapat membuat perubahan besar dalam konsentrasi ion hidronium. Bila pH meningkat di atas 7, konsentrasi ion hidroksida akan meningkat, dan konsentrasi ion hidronium akan berkurang. Dalam larutan netral, konsentrasi ion hidroksida dan ion hidronium adalah sama.

Kata Pencarian Artikel ini:

hubungan ph dengan h, hubungan tingkat keasaman dengan ph, hubungan konsentrasi asam kuat dengan ph, apa hubungan larutan asam dan basa dengan PH, hubungan kekuatan asam dengan ph, hubungan konsentrasi h dengan ph, konsentrasi ion hidronium, Konsentrasi H3O, pH-3 memiliki tingkat keasaman, hubungan larutan asam dan basa dengan ph

Macam-macam Konsentrasi




1. Persen Konsentrasi

Dalam bidang kimia sering digunakan persen untuk menyatakan konsentrasi larutan. Persen konsentrasi dapat dinyatakan dengan persen berat (% W/W) dan persen volume (% V/V)
Persen berat (% W/W)
38
Contoh Soal 5
a. Dalam 100 gram larutan terlarut 20 gram zat A. Berapa persen
berat zat A
b. Berapa persen volume zat B, bila dalam 50 mL larutan terlarut 10
mL zat B.
Penyelesaian
39

2. Parts Per Million (ppm) dan Parts Per Billion (ppb)

Bila larutan sangat encer digunakan satuan konsentrasi parts per million, ppm (bagian persejuta), dan parts per billion, ppb (bagian per milliar). Satu ppm ekivalen dengan 1 mg zat terlarut dalam 1 L larutan. Satu ppb ekivalen dengan 1 ug zat terlarut per 1 L larutan.
40
Parts per million (ppm) dan parts per billion (ppb) adalah satuan yang mirip persen berat. Bila persen berat, gram zat terlarut per 100 g larutan, maka ppm gram terlarut per sejuta gram larutan, dan ppb zat terlarut per milliar gram larutan.
41

3. Fraksi Mol

Fraksi mol (x) adalah perbandingan mol salah satu komponen dengan jumlah mol semua komponen. Jika suatu larutan mengandung zat A, dan B dengan jumlah mol masing-masing nA dan nB, maka fraksi mol masing-masing komponen adalah:
42

4. Molaritas (M)

Molaritas atau konsentrasi molar (M) suatu larutan menyatakan jumlah mol spesi zat terlarut dalam 1 liter larutan atau jumlah milimol dam 1 mL larutan.
43
44

Kata Pencarian Artikel ini:

satuan konsentrasi, satuan konsentrasi larutan, perhitungan ppm, macam-macam konsentrasi, konsentrasi molar, konsentrasi ppm, macam macam konsentrasi, persen berat per volume, jenis-jenis konsentrasi larutan, satuan persen

Konsep pH, pOH dan pKw



Ditulis oleh zack raihan
 
30
31
32
Ingat bahwa ion hidrogen (ion hidronium) dan ion hidroksida ada dalam setiap larutan encer. Larutan bersifat basa bila konsentrasi ion hidroksida lebih besar dari konsentrasi ion hidronium, netral berarti kedua konsentrasi sama, dan asam bila konsentrasi ion hidronium lebih besar dari ion hidroksida.
32

2. pH dan pOH

Apakah yang dimaksud dengan pH ? Pada dasarnya skala/tingkat keasaman suatu larutan bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam larutan. Makin besar konsentrasi ion H+ makin asam larutan tersebut. Umumnya konsentrasi ion H+ sangat kecil, sehingga untuk menyederhanakan penulisan, seorang kimiawan dari Denmark bernama Sorrensen mengusulkan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H+. Nilai pH sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H+ dan secara matematika diungkapkan dengan
persamaan:
33
Selain itu, pH yang merupakan konsentrasi ion hidronium dalam larutan ditunjukkan dengan skala secara matematis dengan nomor 0 sampai 14. Skala pH merupakan suatu cara yang tepat untuk menggambarkan konsentrasi ion-ion hidrogen dalam larutan yang bersifat asam, dan konsentrasi ion-ion hidroksida dalam larutan basa.
34
Skala pH dari 0 sampai 14 ditunjukkan dalam Gambar 18.Skala ini terbagi menjadi tiga daerah untuk beberapa larutan denganpH yang berbeda. Bila larutan mempunyai pH tepat sama dengan7, larutan tersebut dikatakan netral. Bila tidak, mungkin bersifat asam  atau basa.
35
36

Kata Pencarian Artikel ini:

konsep ph poh dan pkw, konsep ph larutan, konsep pH, skala ph, ph dan poh, pengertian poh, konsep ph dalam pencemaran, penerapan konsep ph pada pencemaran air, artikel penerapan konsep ph pada pencemaran air, konsep ph dan poh

Air sebagai Pelarut

Pelarut yang sering digunakan adalah air. Hal ini disebabkan karena air merupakan zat yang mudah di dapat dan mempunyai kemampuan tinggi untuk melarutkan zat. Jika kita sedang memasak sayur, bermacammacam bumbu kita masukkan untuk mendapatkan rasa yang sedap. Rasa tersebut merupakan kombinasi rasa dari beberapa macam bumbu yang telah terlarut dalam air (kuah). Karena kemampuan yang tinggi dalam melarutkan zat, air dinamakan sebagai “pelarut universal”. Di dalam tubuh kita pun air melarutkan makanan sehingga mudah dicerna. Apakah semua zat melarut sama baiknya di dalam air? Untuk menjawab pertanyaan ini, coba perhatikan Tabel 2 berikut.
4
Berdasarkan Tabel 2 di atas, dapat diungkapkan bahwa kelarutan berbagai macam zat dalam air tidak sama. Bandingkan kelarutan gula dan garam dalam air. Mana yang lebih mudah melarut? Mengapa kelarutan zat berbeda-beda? Faktor-faktor apa yang mempengaruhinya? Perhatikan Gambar 5, Anda pasti akan menemukan jawabannya. Selain suhu, faktorKim. 06. Larutan Asam dan 6. Basa 13 faktor yang mempengaruhi kelarutan adalah pengadukan (Gambar 5a), dan ukuran zat terlarut (luas permukaan sentuhan zat terlarut) (Gb. 5b).
5

Kata Pencarian Artikel ini:

air sebagai pelarut, kepentingan air sebagai pelarut universal, Pelarut air, kepentingan air sebagai pelarut universal dalam kehidupan, keuntungan memakai pelarut air, sebab air dapat melarutkan berbagai zat, Pelarut universal, pelarut kimia yang bagus, pelarut gula dalam tubuh, mengapa kelarutan glukosa dalam air tinggi

Larutan Penyangga


Suatu system reaksi kimia adakalanya hanya berlangsung pada kondisi lingkungan yang mempunya pH tertentu. Misalnya reaksi pemecahan protein di dalam lambung oleh enzim peptidase dapat berjalan dengan baik bila cairan lambung mempunyai pH=3. Oksigen dapat terikat dengan baik oleh butir-butir darah merah bila pH darah sekitar 6,1- 7. untuk menjaga agar pH larutan tersebut pada kisaran angka tertentu (tetap), maka diperlukan suatu sitem yang dapat mempertahankan pH.

Larutan penyangga adalah:
Larutan buffer adalah larutan yang memiliki sifat dapat mempertahankan atau relatif tidak merubah nilai pH dengan adanya penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat dan adanya pengenceran.
Larutan penyangga disebut juga larutan buffer atau larutan dapar merupakan campuran asam lemah dengan garamnya dari basa kuat atau campuran basa lemah dengan garamnya dari asam kuat.

Contohnya :
a. Campuran asam lemah dengan garam dari asam lemah tersebut.
Contoh:
- CH3COOH dengan CH3COONa
- H3PO4 dengan NaH2PO4
b. Campuran basa lemah dengan garam dari basa lemah tersebut.
Contoh:
- NH4OH dengan NH4Cl
Sifat larutan buffer:
- pH larutan tidak berubah jika diencerkan.
- pH larutan tidak berubah jika ditambahkan ke dalamnya sedikit asam atau basa.
Ph Larutan buffer

a. Sistem penyangga asam lemah dan basa konjugasinya
Faktor yang berperan penting dalam larutan penyangga adalah system reaksi kesetimbangan yang terjadi pada asam lemah atau basa lemah. Pada system penyangga asam lemah (misalanya HA) dengan basa konjugasinya, misalnya ion A- yang berasal dari NaA, maka didalam system larutan terdapat kesetimbangan :
HA (aq) H+ (aq) + A (aq)
NaA (aq) Na+ (aq) + A- (aq)

b. System penyangga asam lemah dan basa konjugasinya
Seperti halnya pada system penyangga asam lemah dan basa konjugasinya, di dalam sistem penyangga basa lemah dan asam konjugasinya yang berperan dalam system tersebut adalah reaksi kesetimbangan pada basa lemah.
Cara Menghitung Larutan Buffer
1. Untuk larutan buffer yang terdiri atas campuran asam lemah dengan garamnya (larutannya akan selalu mempunyai pH < 7) digunakan rumus:
[H+] = Ka. Ca/Cg
pH = pKa + log Ca/Cg
dimana:
Ca = konsentrasi asam lemah
Cg = konsentrasi garamnya
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
Contoh:
Hitunglah pH larutan yang terdiri atas campuran 0.01 mol asam asetat dengan 0.1 mol natrium Asetat dalam 1 1iter larutan !
Ka bagi asam asetat = 10-5
Jawab:
Ca = 0.01 mol/liter = 10-2 M
Cg = 0.10 mol/liter = 10-1 M
pH= pKa + log Cg/Ca = -log 10-5 + log-1/log-2 = 5 + 1 = 6

2. Untuk larutan buffer yang terdiri atas campuran basa lemah dengan garamnya (larutannya akan selalu mempunyai pH > 7), digunakan rumus:
[OH-] = Kb . Cb/Cg
pOH = pKb + log Cg/Cb
dimana:
Cb = konsentrasi base lemah
Cg = konsentrasi garamnya
Kb = tetapan ionisasi basa lemah

Contoh:
Hitunglah pH campuran 1 liter larutan yang terdiri atas 0.2 mol NH4OH dengan 0.1 mol HCl ! (Kb= 10-5)
Jawab:
NH4OH(aq) + HCl(aq) NH4Cl(aq) + H2O(l)
mol NH4OH yang bereaksi = mol HCl yang tersedia = 0.1 mol mol NH4OH sisa = 0.2 - 0.1 = 0.1 mol mol NH4Cl yang terbentuk = mol NH40H yang bereaksi = 0.1 mol Karena basa lemahnya bersisa dan terbentuk garam (NH4Cl) maka campurannya akan membentuk Larutan buffer.
Cb (sisa) = 0.1 mol/liter = 10-1 M
Cg (yang terbentuk) = 0.1 mol/liter = 10-1 M
pOH = pKb + log Cg/Cb = -log 10-5 + log 10-1/10-1 = 5 + log 1 = 5
pH = 14 - p0H = 14 - 5 = 9

Larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari

Fungsi Larutan dalam tubuh manusia
Reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh manusia merupakan reaksi enzimatis, yaitu reaski yang melibatkan enzim sebagai katalis. Enzim sebagai katalis hanya dapat bekerja dengan baik pada pH tertentu (pH optimumnya). Agar enzim tetap bekerja secara optimum, diperlukan lingkungan reaksi dengan pH yang relative tetap, unutk itu maka diperlukan larutan penyangga.
Didalam setiap cairan tubuh terdapat pasangan asam-basa konjugasi yang berfungsi sebagai larutan penyangga. Cairan tubuh, baik sebagai cairan intra sel (dalam sel) dan cairan ekstra sel (luar sel) memerlukan system penyangga tersebut unutk mempertahankan harga pH cairan tersebut. System penyangga ekstra sel yang penting adalah penyangga karbonat ( H2CO3/HCO3-) yang berperan dalam menjaga pH darah, dan system penyangga fosfat (H2PO4-/HPO42-) yang berperan menjaga pH cairan intra sel.

Fungsi Larutan penyangga dalam industri
Dalam indutri farmasi, larutan penyangga berperan untuk pembuatan obat-obatan agar zat aktif dari obat tersebut mempunya pH tertentu. Selain itu larutan penyangga juga digunakan unutk industri makanan dan minuman ringan seperti yang sering digunakan adalah Natrium asetat dan asam sitrat.
Contohnya pada asam sitrat :
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat, yang penting dalam metabolisme makhluk hidup, sehingga ditemukan pada hampir semua makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan dan sebagai antioksidan.

Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut).
Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7 (strukturnya ditunjukkan pada tabel informasi di sebelah kanan). Struktur asam ini tercermin pada nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat.
Sifat-sifat fisis asam sitrat dirangkum pada tabel di sebelah kanan. Keasaman asam sitrat didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat melepas proton dalam larutan. Jika hal ini terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion sitrat. Sitrat sangat baik digunakan dalam larutan penyangga untuk mengendalikan pH larutan. Ion sitrat dapat bereaksi dengan banyak ion logam membentuk garam sitrat. Selain itu, sitrat dapat mengikat ion-ion logam dengan pengkelatan, sehingga digunakan sebagai pengawet dan penghilang kesadahan air (lihat keterangan tentang kegunaan di bawah).

Daftar pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sitrat"
http://id. Chemistry. org/larutan penyangga. Ed. 07”
Unggul Sudarmo, Kimia SMA 2 untuk SMA kelas XI, PhiβETA, Surakarta : 2007

Hidrokarbon

Hydrogen adalah golongan senyawa karbon yang paling sederhana. Hydrogen hanya terdiri dari dua unsure karbon (C) dan hydrogen (H). walaupun hanya terdiri dari dua jenis unsure. Hydrokarbon merupakan suatu senyawa kelompok senyawa yang besar. Dalam bagian ini, akan dibahas tentang penggolongan hidrokarbon, kemudian membahas tiga golongan hidrokarbon, yaitu alkana, alkena, alkuna.

1. Penggolongan Hidrokarbon
Penggolongan hidrokarbon umumnya berdasarkan bentuk rantai karbon dan jenis ikatannya. Berdasarkan bentuk rantai karbonnya, hidrokarbon di golongkan ke dalam hidrokarbon alifatik, alisiklik dan aromatik. Hidrokarbon alifatik dan aromatic memiliki rantai lingkar (cincin). Berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya, hidrokarbon di bedakan atas jenuh dan tak jenuh. Hidrokarbon jenuh adalah jika semua ikatan karbon-karbonnya merupakan ikatan tunggal. (− C − C −) sedangkan hidrokarbon tak jenuh adalah jika terdapat satu ikatan rangkap (C − C = C −) atau ikatan rangkap tiga (− C ≡ C −).

2. Alkana
Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jebuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbon. Karbon-karbonnya merupakan ikatan tunggal. Rumus Lewis, rumus bangun, rumus molekul, serta model dan nama dari 3 anggota pertama alkana diberikan pada table 7.2.

a. Rumus Umum Alkana
Perhatikan rumus molekul metana, etana, dan propona di bawah ini:
Metona : CH4 , Etana : C2h6 , Propora : C3H8
Ternyata rumus molekul dari 3 senyawa yang berurutan berbeda sebesar CH2. selain itu, perbandingan jumlah atom C dengan atom H selalu sama dengan n : (2n + 2). Jadi rumus umum alkana adalah :
CnH2n+2

b. Deret Homolog
Suatu kelompok senyawa karbondengan rumus umum yang sama dan sifat yang bermiripan disebut satu homolog (deret sepancaran).
* Rumus Molekul dan Nama Alkana dengan jumlah Atom C−1 sampai dengan C−10.
Jenis
atom C RumusMolekul Nama
1 CH4 Metana
2 C2H6 Etona
3 C3H8 Propona
4 C4H10 Butana
5 C5H12 Pentona
6 C6H14 Heksana
7 C7H16 Heptana
8 C8H18 Oktana
9 C9H10 Nonana
10 C10H22 Dekana

c. Tata Nama Alkana
Penamaan senyawa korban telah diatur oleh komisi tatanama dari himpunan kimia sedunia atau IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Nama yang diturunkan dengan aturan ini disebut nama sistematis atau nama IUPAC. Berikut ini kita akan membahas tata nama alkana bercabang :
1) Nama IUPAC alkana bercabang terdiri dari dua bagian.
2) Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam molekul.
3) Cabang diberi nama alkyl, yaitu sama dengan nama alkana yang sesuai tetapi akhiran ana digantai dengan it, misalnya metana menjadi metil dan etana menjadi etil (lihat gambar 7.6)
4) Posisi cabang (cabang-cabang) ditunjukkkan dengan awalan angka. Untuk itu, rantai induk diberi nomor. Penomoran dimulai dari salah satu ujung sedemikian rupa sehingga posisi cabang mendapat nomor terkecil.
5) Bila terdapat dari satu cabang sejenis, nama cabang disebut sekali saja dengan diberi awalan yang mengatakan jumlah cabang, misalnya 2 = di; 3 = tri; 4 = tetra, 5 = penta, dan seterusnya.
6) Bila terdapat lebih dari satu jenis cabang, maka cabang-cabang tersebut ditulis sesuai dengan urutan abjad, misalnya etil harus ditulis lebih dahulu daripada metil.

3. Alkena
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap – C ≡ C
Rumus Struktur Rumus Molekul Nama
H H

C = C

H H
C2H4
Etana
H H H

C = C ─ C ─ H

H H C3H6 Propena
H H H H

C = C ─ C ─ C ─ H

H H H

H H H H

H ─ C ─ C = C ─ C ─ H

H H C4H8


a. Rumus Umum Alkena
Berdasarkan rumus molekul etana, propena dan butena : C2H4, C3H6, C4H8 dapat disimpulkan rumus umum alkena sebagai :
CnH2n

b. Tata Nama Alkena
Pemberian nama IUPAC alkena adalah sebagai berikut :
1. Rantai induk adalah rantai terpangang yang mempunyai ikutan rangkap.
2. Penomaran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sedemikian rupa sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil.
3. Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka, yaitu nomor dan atom karbon berkaitan rangkap yang paling pinggir (nomor terkecil)
4. Penulisan cabang-cabang sama seperti pada alkana.
6 5 4 3 2 1
CH3 − CH − CH2 − CH ═ CH − CH 5 − metil − 2 − heksana

CH3 Induk Cabang Induk

posisi ikatan rangkap
Cabang Posisi cabang


Catatan :
Penomoran dimulai dari ujung kanan sehingga posisi ikatan rangkap mendapat nomor terkecil.

4. Alkuna
Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan karbon-karbon rangkap tiga ─ C ≡ C ─ . senyawa yang mempunyai 2 ikatan karbon-karbon rangkap tiga disebut alkatriena sedangkan senyawa dengan 1 ikatan karbon-karbon rangkap tiga disebut alkenuna.
Nama, Rumus struktur dan rumus molekul dari beberapa alkuna
Nama Rumus Struktur Rumus Molekul
Etuna H − C ≡ C − H C2H2

Propuna H

H − C ≡ C − C − H

H
C3¬H4


1─ Butuna

H H

H − C ≡ C − C − C −H

H H C4H6
a. Rumus Umum Alkuna
Dari table di atas maka rumus umum
Alkuna adalah :
CnH2n - 2

b. Tata Nama Alkuna
Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran ana¬ menjadi una.
Contoh.
C2H2 : Etuna C3H4 : Propuna
Tata nama alkuna bercabang, yaitu pemilihan rantai induk, penomoran dan cara penulisan, sama seperti pada alkena.
Contoh.
1 2 3
H3 − C ≡ C 4
− CH

5/6C2H5 5
− CH3
cabang
Induk
Aplikasi alkana, alkena, alkuna dalam kehidupan sehari-hari

Polimer Monomer Penggunaan
Polietilena Etilena Isolasi listrik, alat permainan, kantong palstik, botol air minum
Polipropilena Propilena (propuna) Film, karpet, alat laboratorium
Poliakrilonitril (PVC) Vinil klorida Pipa, kartu kredit, jas hujan, korden mandi
Poliakrilonitril (Orlon) Akrilonitril Serat akrilik untuk karpet, pegangan setrika, pakaian
Polistirena (stirofoam) Stirena Piring dan gelas stirofoam, busa penyekat
Polimetilmetakrilat (fleksiglas) Metil metakrilat Kaca lampu mobil, lensa kontak
Polibutadiena 1,3-butadiena Benang ban mobil
SBR kopolimer Stirena, 1,3-butadiena Ban

Minyak Bumi

MINYAK BUMI

A. Asal-Usul Minyak Bumi.
- Minyak bumi terjadi dari pelapukan jasad renik yang terkubur berjuta-juta tahun.
- Minyak bumi dan gas alam sering ditemukan bersama di dalam tanah berupa cairan kental berwarna merah.
Sebagian besar minyak bumi mengandung komposisi hidrokarbon dan beberapa senyawa lain. Komposisi kandungannya berbeda-beda tergantung tempat ditemukannya. Senyawa yang terdapat dalam minyak bumi adalah:

a. Alkana
Alkana banyak terdapat adalah alkana rantai lurus dan rantai bercabang. Contoh; CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 n oktana.
CH3

CH3 – C - CH2-CH-CH3 iso oktana
2,2,4 trimetil pentana
CH3 CH3

b. Sikloalkana
cintoh: H2C H2C
H2C CH – CH3 H2C CH-CH2-CH3
H2C CH2 H2C CH2
CH2
Metil siklopentana etil sikloheksana

c. Hidrokarbon aromatik
HC
HC CH bensena
HC CH
CH
d. Senyawa-senyawa lain
Contoh: senyawa belerang, senyawa nitrogen

B. Pengolahan dan komponen-komponen minyak bumi.
- Minyak bumi terdiri dari 5 komponen utama, yaitu:
Minyak bumi Komponen contoh
1. Hidrokarbon
2. Belerang
3. Oksigen
4. Nitrogen
5. Organologam 90-99%,
0,1-7%,
0,06-0,4%,
0,01-0,9%,
<0,01%,
alkana, sikloalkana, dan aromatis
tioalkana (R-S-R), alkanatiol (R-S-H)
asam karbksilat (R-COOH).
pirol ( C4H5N )
senyawa-senyawa dari logam Ni
.
Jumlah atom C
C1 –C5

C4 – C6
C5 – C12
C9 – C14
C14- C18
C16 – C18
C20 – C22

C25
C25 >>>

Untuk memperoleh minyak bumi, dilakukan dengan cara pengeboran yang hasilnya berupa minyak mentah yang belum dapat digunakan, sehingga dapat diolah lebih lanjut. Minyak mentah dipisahkan menjadi sejumlah fraksi-fraksi tertentu melalui proses destilasi/penyulingan bertingkat. Pemisahan minyak mentah ke dalam komponen-komponen murni (senyawa tunggal) tidak dapat dilakukan.
Fraksi-fraksi yang diperoleh dari destilasi minyak bumi adalah campuran hidrokarbon yang mendidihpada suhu tertentu. Di dalam menara fraksinasi sebagian minyak mentah m,enguap dan bergerak melalui bubble cups. Sebagian uap mencair dan mengalir terpisah dari fraksi lain. Uap yang tidak mencair terus naik ke atas dan akan mencair sedikit demi sedikit sesuai titik didihnya _dan diperoleh fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya dalam fraksi gas-gas.

- Beberapa hasil minyak bumi untuk bahan bakar.
a. Nafta, disebut juga bensin berat.
Diperoleh dari destilasi +/- 140o C- 180o C. digunakan untuk bahan bakar pada pembuatan senyawa aromatis.
b. Bensin, disebut juga premium.
Diperoleh dari destilasi +/- 70oC-140oC. digunakan untuk bahan bakar kendaran.
c. Kerosin, dikenal dengan nama minyak tanah.
Diperoleh dari destilasi +/- 180oC-250oC, digunakan untuk bahan bakar/lampu
d. AVTUR (aviation turgine kerosin)
Avtur adalah kerosin yang digunakan untuk bahan bakar pesawat jet.
e. Solar, disebut juga minyak diesel
Diperoleh pada destilasi +/- 200oC-350oC, digunakan untuk bahan bakar mesin diesel.
f. LPG adalah campuran gas propane butana dan isobutana yang dicairkan pada tekanan tinggi. Titik didihnya di bawah suhu kamar. digunakan untuk bahan bakar rumag tangga.

Tabel hasil destilasi dan kegunaan minyak bumi
Jumlah atom C fraksi fase Kegunaan
1-4
5-6
6-8
6-12
12-15
15-18
16-24
21-40
40 Gas alam
Petrol eter
Ligroin
Bensin
Minyak tanah/kerosin
Solar
Pelumas
Lilin
aspal Gas
Cair
Cair
Cair
Cair
Cair
Cair
Padat
padat
Bahan bakar dan kompor LPG
Pelarut
Pelarut
bahan bakar motor
Bahan bakar
Bahan bakar
pelumas
penerangan
pengeras jalan

Keterkaitan SETS
Environment
- Penguapan gas
- Hujan asam
- Pencamaran air
Science
- Minyak bumi
- Bahan bakar
teknologi Society
- Sebagai bahan bakar kompor - Penghematan bahan
gas (LPG) dan pesawat jet - Efisien dan praktis
- Sebagai bahan mesin diesel
- Sebagai senyawa karbon untuk aspal.

DAFTAR PUSTAKA

Drs. H.M. Suparmin, Kimia Media Profesional, (Surakarta : Mediatama, 2005)
Untung Tri Haryanto, Kimia Kreatif (Klaten, Viva Pakarindo, 2000)
http//zon.Hardian. or.id/+manfaat+gas elpiji &hl=en&et

MACAM SURGA DAN NERAKA

MACAM-MACAM NERAKA

1. NERAKA HAWIYAH
2. NERAKA JAHIM
3. NERAKA SAQAR
4. NERAKA LAZZA
5. NERAKA HUTHAMAH
6. NERAKA SA’IR
7. NERAKA WAIL
8. NERAKA JAHANAM

MACAM-MACAM SURGA

1. SURGA FIRDAUS
2. SURGA ’ADN
3. SURGA NAIM
4. SURGA MA’WA
5. SURGA DARUSSALAM
6. SURGA DARUL MUQAMAH
7. SURGA AL-MAQAMUL AMIN
8. SURGA KHULDI


Keterangan:
Macam-macam Neraka:
1. NERAKA HAWIYAH: diperuntukkan atas orang-orang yang ringan timbangan amalnya, yaitu mereka yang selama hidup di dunia mengerjakan kebaikan bercampur keburukan. Orang muslim laki-laki maupun perempuan yang perbuatan sehari- harinya tidak sesuai dengan ajaran Islam, maka Hawiyah sebagai tempat tinggalnya. Mereka ini yaitu orang yang tidak mau menerima syariat Islam, tidak mau memakai jilbab (bagi wanita), memakai sutra dan emas (bagi lak- laki), mencari rejeki dengan cara tidak halal, memakan riba dan lain sebagainya.
2. NERAKA JAHIM adalah neraka sebagai tempat penyiksaan atas orang-orang musyrik atau orang-orang yang menyekutukan ALLAH, maka sesembahan mereka akan datang untuk menyiksa mereka. Orang yang di dunia menyembah sapi (bangsa Hindu) maka sapi yang akan menyiksa orang itu. Orang yang menyembah patung berbentuk hewan, maka patung itu yang akan menyiksanya. Dan demikian selanjutnya. Syirik disebut sebagai dosa yang paling besar menurut ALLAH, karena syrik berarti mensekutukan ALLAH atau menganggap ada mahluk yang lebih hebat dan berkuasa sehebat ALLAH. Syirik dapat pula berarti menganggap ada Tuhan lain selain ALLAH.
3. NERAKA SAQAR adalah tempat untuk orang-orang munafik, yaitu orang-orang yang mendustakan (tidak mentaati) perintah ALLAH dan Rasulullah. Mereka mengetahui bahwa ALLAH sudah menentukan hukum Islam melalui lisan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tetapi mereka meremehkan syariat (hukum) Islam. Maka dibakar dalam api adalah hukuman untuk mereka.
4. NERAKA LAZZA: neraka yang bergejolak apinya dan mengelupaskan kulit kepalanya. [QS:70. Al Ma´aarij] 15-18
5. NERAKA HUTHAMAH: itu disediakan untuk orang yang suka mengumpulkan harta, serakah dan menghina orang-orang miskin. Mereka berpaling dari agama, tidak mau bersedekah dan tidak mau pula membayar zakat. Mereka juga memasang wajah masam apabila ada orang miskin yang meminta bantuan. Maka ALLAH membalas dengan menyiksa mereka dengan cara menguliti dan mengelupaskan kulit muka mereka. Serta membakar mereka semau yang ALLAH mau. NERAKA HUTHAMAH disediakan untuk gemar mengumpulkan harta berupa emas, perak atau platina, mereka serakah tidak mengeluarkan zakat hartanya dan mencela menghina orang-orang miskin. Maka di Huthamah harta mereka dibawa dan dibakar untuk diminumkan sebagai siksa kepada manusia pengumpat pengumpul harta.
6. NERAKA SAIR diisi oleh orang-orang kafir. Dan orang yang memakan harta anak yatim. Kafir berasal dari kata kufur yang berarti ingkar atau menolak. Sehingga kafir dapat diartikan menolak adanya ALLAH atau dengan membantah perintah ALLAH dan Rasul-NYA. Jadi manusia kafir itu terdiri dari: Orang yang tidak beragama Islam atau orang yang tidak mau membaca syahadat. Orang Islam yang tidak mau shalat. Orang Islam yang tidak mau puasa. Orang Islam yang tidak mau berzakat
7. NERAKA WAIL disediakan untuk para pengusaha dan pedagang yang culas, mengurangi timbangan, mencalo barang dagangan untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat. Maka dagangan mereka dibakar dan dimasukkan ke dalam perut mereka sebagai azab atas dosa-dosa mereka.
8. NERAKA JAHANAM: Neraka tempat penyiksaan itu kemudian banyak disebut orang dengan nama jahanam. Neraka yang paling dalam dan berat siksaannya. [QS: 15. Al Hijr] 43-44

Macam-macam Surga:
1. SURGA FIRDAUS: surga yang diciptakan dari emas yang merah dan diperuntukan bagi orang yang khusyuk sholatnya, menjauhkan diri dari perbuataan sia-sia, aktif menunaikan zakat, menjaga kemaluaannya, memelihara amanah, menepati janji, dan memelihara sholatnya.
2. SURGA ‘ADN: surga yang diciptakan dari intan putih dan diperuntukkan bagi orang yang bertakwa kepada Allah (An Nahl:30-31), benar-benar beriman dan beramal shaleh (Thaha:75-76), banyak berbuat baik (Fathir: 32-33), sabar, menginfaqkan hartanya dan membalas kejahatan dengan kebaikan (Ar-Ra’ad:22-23)
3. SURGA NAIM: surga yang diciptakan dari perak putih dan diperuntukkan bagi orang-orang yang benar-benar bertakwa kepada Allah dan beramal shaleh. Al Qalam: 34
4. SURGA MA’WA: surga yang diciptakan dari jamrud hijau dan diperuntukan bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah (An Najm: 15), beramal shaleh (As Sajdah: 19), serta takut kepada kebesaran Allah dan menahan hawa nafsu (An Naziat : 40-41)
5. SURGA DARUSSALAM: surga yang diciptakan dari yakut merah dan diperuntukkan bagi orang yang kuat imannya dan Islamnya, memperhatikan ayat-ayat Allah serta beramal shaleh.
6. SURGA DARUL MUQAMAH: surga yang diciptakan dari permataa putih dan diperuntukkan bagi orang yang bersyukur kepada Allah.
Kata Darul Muaqaamah berarti suatu tempat tinggal dimana di dalamnya orang-orang tidak pernah merasa lelah dan tidak merasa lesu. Tempat ini diperuntukkan kepada orang-orang yang bersyukur sebagaimana yg disebutkan di dalam surat Faathir ayat 35. Sedangkan surga Darul Muaqaamah ini terbuat dari permata putih.
7. SURGA AL-MAQAMUL AMIN: surga yang diciptakan dari permata putih.
Kata Al-Maqamul Amin menurut Dr M Taquid-Din dan Dr M Khan berarti tempat yang dan diperuntukkan bagi orang-orang yang bertakwa. Sedangkan surga Al-Maqamul Amin ini terbuat dari permata putih.
8. SURGA KHULDI: surga yang diciptakan dari marjan merah dan kuning diperuntukkan bagi orang yang taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya (orang-orang yang bertakwa).

Tata Nama Senyawa Anorganik


(TATA NAMA SENYAWA ANORGANIK )

1. Cara penulisan rumus kimia senyawa :
Senyawa ion : A x+ + By – digabung menjadi senyawa → A y Bx
Senyawa kovalen dari atom P dengan biloks +m dan atom Q dengan biloks –n senyawanya dengan rumus kimia : PnQm

2. Cara memberi nama :
Ditulis ion /atom positif diikuti ion/atom negatifnya dengan catatan sbb :
a. Senyawa yang terdapat anion / atom negatifnya tunggal tidak beroksigen atau oksigen sendiri , senyawanya disebut senyawa biner dan namanya diberi akhiran ida atau ide . yaitu :
F- = fluoride S2- = sulfida
Cl- = klorida O2- = oksida
Br- = Bromida N3- = nitrida
I- = iodida H- = hidrida
b. Bila ion positif atau logamnya polivalen nama harus dibedakan dengan ditunjukkan bilangan oksidasinya bilangan oksidasinya sbb :
Fe2+ = ferro atau besi ( II ) Hg2+ = hidrargiri atau merkuri atau raksa(II)
Fe3+ = ferri atau besi ( III) Hg+ = hidrargiro atau merkuro atau raksa(I)
Cu2+ = cupri atau tembaga ( II) Sn4+ = stani atau timah (IV)
Cu+ = cupro atau tembaga ( I ) Sn2+ = stano atau timah (II)
Pb4+ = plumbi atau timbale ( IV)
Pb2+ = plumbo atao timbale (II)

1. Senyawa Garam → nama ion logam + diikuti nama ion – non logam
Contoh :
KCl = kalium klorida
AlBr3 = aluminium bromide
Fe2S3 = ferri sulfida / besi (III) sulfida / Iron (III) sulfide
CuS = cupri sulfida / Tembaga (II) sulfida / Cupper (II) sulfide
CuSO4 = cupri sulfat / Tembaga (II) sulfat / Cupper (II) sulfat
Hg(NO3)2 = merkuri nitrat / Raksa (II) nitrat / Hidrargirum (II) nitrat

2. Senyawa basa → nama selalu diakhiri kata hidroksida karena anionnya selalu OH-
Contoh :
Al(OH)3 = aluminium hidroksida
KOH = kalium hidroksida
Fe(OH)3 = ferri hidroksida
Cu(OH)2 = cuprri hidroksida
Ba(OH)2 = barium hidroksida

3. Senyawa Asam → nama asam selalu diawali kata asam karena kationnya selalu H+
Contoh :
H2SO4 = asam sulfat HCl = asam klorida
HClO4 = asam perklorat H2S = asam sulfida
HNO3 = asam nitrat

4. Senyawa biner tidak mempunyai ion yaitu untuk( senyawa kovalen non polar ).
Bila senyawanya biner non logam dengan non logam ( kovalen ) penulisan nama dengan urutan sbb : awalan jumlah atomnya diikuti nama unsure non logamnya dan nama unsure kedua( yang lebih besar elektronegatifitasnya ) diberi akhiran ida . Adapun awalan jumlah atom sbb :
1 = mono 5 = penta 9 = nona
2 = di / bi 6 = heksa 10 = deka
3 = tri 7 = hepta
4 = tetra 8 = okta
Contoh :
NO2 = nitrogen dioksida CCl4 = karbon tetraklorida
P2O5 = difosfor pentaoksida CS2 = karbon disulfida

5. Senyawa biner tidak mempunyai ion dan punya nama khusus .
Contoh :
NH3 = amoniak
H2O = aquadest atau air
H2O2= perhidrol

Puisi_Puisi

Dimana Kasihku??


Aku adalah orang yang sepi
Aku adalah orang yang sendiri
Hati ini layu
Hati ini rapuh
Tak ada yang menemani
Hati ini butuh sesuatu...
Wahai kasihku,
Dimanakah kiranya engkau?
Kau adalah jiwaku
Kau adalah ruhku
Dan kau adalah semangatku
Hidupku hampa tanpamu
Hidupku tak berarti tanpamu
Dimanakah engkau,
Wahai kasihku?
Dimanakah engkau???
Dimanakah engkau???


MAKNA CINTA

Cinta adalah anugerah
Cinta adalah perasaan hati
Cinta itu suci, cinta itu putih
Cinta itu butuh pengorbanan
Cinta adalah misteri kehidupan
Cinta bisa membuat bahagia
Dapat pula membuat sengsara
Dengan cinta hidup bisa indah
Dapat pula menjadi sedih
Itulah makna dari Cinta
Yang kita tidak tahu arahnya


Suara hati


Dulu kau adalah cintaku
Dulu kau adalah kasihku
Dulu kau adalah sayangku
Ku tak bisa jauh darimu
Walaupun hanya satu detik
Akan tetapi ketika ada
Yang menghalangi kita
Yaitu jarak yang memisahkannya
Hatiku gundah, hatiku resah
Ku tak bisa bertemu denganmu
Ku tak bisa dekat denganmu
Suara hati pun berkata,
Kenapa harus begini??
Kenapa harus seperti ini??
Suara hati pun bertanya,
Apakah ini takdirku???
Apakah kita tak bisa bertemu???
Dan apakah kita tak bisa bersatu???
Wahai Tuhanku. .............?


H I T A M K U

Aku merasa bersalah
Hingga hati ini resah
Dan juga gundah
Maafkan segala salahku
Atas semua perbuatanku
Akan ku hapus hitamku
Hanya untukmu
Trima kasih, sayangku
Jika kau maafkanku
Tak akan ku ulangi salahku
Jika ku mampu


Lembar baru

Dia adalah masa laluku
Masa lalu yang terus tertinggal
Dan kau adalah masa depanku
Harapan baruku,
Dan juga penerang jiwaku
Masa lalu biarlah berlalu
Dan ku terus maju
Menghadapi lembar baru
S’lamat tinggal masa lalu
S’lamat datang masa baru



BINTANGKU

Bintang.......
Inginku jauhi dirimu
Tanpa menatapmu
Tanpa menyentuhmu
Tanpa membayangkanmu
Namun.......
Malam pun memihakmu
Tiap malam kau datang membayangiku
Walau bulan t’lah menghiburku
Tapi kenapa????
Sinarmu slalu ada
Mendampingi sang bulan
Yang membuatku masih resah

By : F4IzZ4H
210187


KARENAMU

Bintang malam ini
Akan lebih terang
Cahayanya untukmu
Matahari pagi ini
Akan lebih hangat
Sinarnya untukmu
Udara siang ini
Akan lebih sejuk bagimu
Dihari ini aku
Hanya ingin bersamamu
Karena kamu.......
Aku hidup...........
Hari ini bukan waktunya
Untuk bersedih
Hari ini bukan waktunya
Untuk menangis
Karena aku yakin
Orang yang mencintaimu
Tidak akan rela
Melihatmu menangis



Metode Think Pair Share

Metode TPS (Think Pair Share)

Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Tingkah Laku Guru:
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.

Fase-2 Menyajikan informasi
Tingkah Laku Guru:
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demontrasi atau lewat bahan bacaan.

Fase-3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Tingkah Laku Guru:
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien

Fase-4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Tingkah Laku Guru:
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.

TPS (Think-Pair-Share) atau (Berfikir-Berpasangan-Berbagi) merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. TPS menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil (2-6 anggota) dan lebih dirincikan oleh penghargaan kooperaif, dari pada penghargaan individual ( Ibrahim dkk : 2000 ).

Metode pengajara tipe Think-Pair-Share ini dikembangkan oleh Frank Lyman dan kawan-kawan dari Universitas Maryland yang mampu mengubah asumsi bahwa metode resitasi dan diskusi perlu diselenggarakan dalam setting kelompok kelas secara keseluruhan. Metode Think-Pair-Share memberi waktu kepada para siswa untuk berfikir dan merespons serta saling membantu yang lain. Sebagai contoh, seorang guru baru saja menyelesaikan sajian pendek atau para siswa telah selesai membaca tugas. Selanjutnya, guru meminta para siswa untuk menyadari secara lebih serius mengenai yang telah dijelaskan oleh guru atau yang telah dibaca. Guru lebih memilih metode Think-Pair-Share dari pada metode tanya jawab untuk kelompok secara keseluruhan (whole-group question and answer).

TPS digunakan untuk mengajarkan isi akademik atau untuk mengecek pemahaman siswa terhadap isi tertentu. Guru menciptakan interaksi yang dapat mendorong rasa ingin tahu, ingin mencoba, bersikap mandiri, dan ingin maju. Guru memberi informasi, hanya informasi yang mendasar saja, sebagai dasar pijakan bagi anak didik dalam mencari dan menemukan sendiri informasi lainnya. Atau guru menjelaskan materi dengan mengaitkannya dengan pengalaman dan pengetahuan anak sehingga memudahkan mereka menanggapi dan memahami pengalaman yang baru bahkan membuat anak didik mudah memusatkan perhatian. Karenanya guru sangat perlu memperhatikan pengalaman dan pengetahuan anak didik yang didapatinya dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, titik pusat (fokus) dapat tercipta melalui upaya merumuskan masalah yang hendak dipecahkan, merumuskan pertanyaan yang hendak dijawab, atau merumuskan konsep yang hendak ditemukan. Dalam upaya itu, guru menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe TPS. Strategi TPS dimaksudkan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional seperti resitasi, dimana guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa kelas dan siswa memberikan jawaban setelah mengangkat tangan dan ditunjuk. Strategi ini menantang asumsi bahwa seluruh resitasi dan diskusi perlu dilakukan di dalam lingkungan seluruh kelompok.

Andaikan guru baru saja menyelesaikan suatu pengkajian singkat, atau siswa telah membaca suatu tugas atau situasi teka-teki telah ditemukan. Dan guru menginginkan siswa memikirkan secara lebih mendalam tentang apa yang telah dijelaskan atau didalami.Guru akan membiarkan dan memberi kesempatan kepada anak didik untuk mencari dan menemukan sendiri informasi. Untuk menggairahkan anak didik dalam menerima pelajaran dari guru, anak didik diupayakan untuk belajar sambil bekerja dan belajar bersama dalam kelompok.

Anak didik yang bergairah belajar seseorang diri akan semakin bergairah bila dilibatkan dalam kerja kelompok. Tugas yang berat dikerjakan seorang diri akan menjadi mudah bila dikerjakan bersama. Anak didik yang egois akan menyadari pentingnya kehidupan bersama dalam hal tertentu. Dan anak didik untuk terbiasa menghargai pendapat orang lain dari belajar bersama yaitu anak didik yang belum mengerti penjelasan guru akan menjadi mengerti dari hasil dari hasil penjelasan dan diskusi mereka dalam kelompok. Dalam kasus-kasus tertentu penjelasan anak didik lebih efektif dimengerti dari pada penjelasan dari guru.
Kelebihan Strategi TPS (Think-Pair-Share) memberi siswa waktu lebih banyak untuk berfikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain.

Sedangkan kelemahan dari TPS (Think-Pair-Share) antara lain:
1. Membutuhkan koordinasi secara bersamaan dari berbagai aktivitas.
2. Membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan ruangan kelas.
3. Peralihan dari seluruh kelas ke kelompok kecil dapat menyita waktu pengajaran yang berharga. Untuk itu guru harus dapat membuat perencanaan yang seksama sehingga dapat meminimalkan jumlah waktu yang terbuang.

Sesuai dengan namanya, berikut ini adalah langkah-langkah yang diterapkan dalam TPS (Think-Pair-Share):
Tahap 1: Think (berfikir). Guru mengajukan pertanyaan atau isu yan berhubungan dengan pelajaran. Kemudian siswa diminta untuk memikirkan jawaban pertanyaan tersebut secara mandiri untuk beberapa saat.
Tahap 2: Pairing (berpasangan). Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa yang lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkan pada tahap pertama. Interaksi selama periode ini dapat menghasilkan jawaban bersama jika pertanyaan telah diajukan atau penyampaian ide bersama jika isu khusus telah diidentifikasi. Biasanya guru mengijinkan tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan.

Untuk lebih jelasnya disini akan dijelaskan langkah-langkah pada tahap ke-2 ini adalah:
1 Langkah 1 : Bekerja berpasangan. Tim atau kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan. Satu siswa di dalam pasangan itu mengerjakan lembar kegiatan atau masalah, sementara siswa yang lain membantu atau melatih.
2 Langkah 2 : Pelatih mengecek. Siswa yang menjadi pelatih mengecek pekerjaan partnernya. Apabila pelatih dan partnernya itu tidak sependapat terhadap suatu jawaban atau ide, mereka boleh meminta petunjuk dari pasangan lain.
3 Langkah 3 : Pelatih memuji. Apabila pelatih dan partner sependapat, pelatih memberikan pujian.
4 Langkah 4 : Bertukar peran. Seluruh partner bertukar peran dan mengulangi langkah 1-3 sampai semuanya setuju dangan jawaban yang dikerjakan.

Tahap 3: Sharing (berbagi). Pada tahp akhir, guru meminta pasangan-pasangan tersebut untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas secara keseluruhan mengenai yang telah mereka bicarakan. Langkah ini efektif jika guru bekeliling kelas dari pasangan yang satu kepasangan yang lain, sehingga seperempat atau separuh dari pasangan-pasangan tersebut memperoleh kesempatan untuk melaporkan.

Kelompok Berpasangan
Kelebihan:
• meningkatkan partisipasi akan cocok untuk tugas sederhana
• lebih banyak kesempatan untuk konstribusi masing-masing anggota kelompok
• interaksi lebih mudah
• lebih mudah dan cepat membentuknya.
Kekurangan:
• banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor
• lebih sedikit ide yang muncul
• jika ada perselisihan,tidak ada penengah


Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think pair and Share (TPS) – Langkah-Langkah Pembelajaran

Langkah-langkah:
1) Guru menyampaikan inti materi
2) Siswa berdiskusi dengan teman sebelahnya tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru
3) Guru memimpin pleno dan tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
4) Atas dasar hasil diskusi, guru mengarahkan pembicaraan pada materi/permasalahan yang belum diungkap siswa
5) kesimpulan

Think Pair Share (TPS) merupakan suatu teknik sederhana dengan keuntungan besar. Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat suatu informasi dan seorang siswa juga dapat belajar dari siswa lain serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan kelas. Selain itu, Think Pair Share (TPS) juga dapat memperbaiki rasa percaya diri dan semua siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas. Think Pair Share (TPS) sebagai salah satu metode pembelajaran kooperatif yang terdiri dari 3 tahapan, yaitu thinking, pairing, dan sharing. Guru tidak lagi sebagai satu-satunya sumber pembelajaran (teacher oriented), tetapi justru siswa dituntut untuk dapat menemukan dan memahami konsep-konsep baru (student oriented).

Hambatan yang ditemukan selama proses pembelajaran antara lain berasal dari segi siswa, yakni: siswa-siswa yang pasif, dengan metode ini mereka akan ramai dan mengganggu teman-temannnya. Tahap pair siswa yang seharusnya menyelesaikan soal dengan berdiskusi bersama pasangan satu bangku dengannya tetapi masih suka memanfaatkan kegiatan ini untuk berbicara di luar materi pelajaran, menggantungkan pada pasangan dan kurang berperan aktif dalam menemukan penyelesaian serta menanyakan jawaban dari soal tersebut pada
pasangan yang lain. Jumlah siswa di kelas juga berpengaruh terhadap pelaksanaan metode think pair share ini. Jumlah siswa yang ganjil berdampak pada saat pembentukan kelompok. Akibatnya terdapat kelompok yang beranggotakan lebih dari 2 (dua) siswa. Hal ini akan memperlambat proses diskusi pada tahap pair, karena pasangan lain telah menyelesaikan sementara satu siswa tidak mempunyai pasangan. Hambatan lain yang ditemukan yaitu dari segi waktu. Kelemahan lain yang terjadi pada tahap think adalah ketidaksesuaian antara waktu yang direncanakan dengan pelaksanaannya. Hal ini dikarenakan siswa yang suka mengulur-ulur waktu dengan alasan pekerjaan belum diselesaikan. Hal ini berdampak pada hasil belajar ranah kognitif, yaitu siswa kurang menunjukkan kemampuan yang sesungguhnya. Metode ini membutuhkan banyak waktu karena terdiri dari 3 (tiga) langkah yang harus dilaksanakan oleh seluruh siswa yang meliputi tahap think, pair, share. Untuk mengatasi hambatan dalam penerapan metode kooperatif think pair share yaitu guru akan berkeliling kelas dengan mengingatkan kembali tahap-tahap yang harus siswa lalui. Hal tersebut dilakukan agar siswa tertib dalam melalui setiap tahapnya dalam proses pembelajaran ini. Guru akan memberikan point pada
siswa, jika siswa tersebut mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan atau memberikan sanggahan pada tahap share.

model pembelajaran Think-Pair-Share diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan berfikir dan menjawab dalam komunikasi antara satu dengan yang lain, serta bekerja saling membantu dalam kelompok kecil. Hal ini sesuai dengan pengertian dari model pembelajaran Think-Pair-Share itu sendiri, sebagaimana yang dikemukakan oleh Lie (2002:57) bahwa, “Think-Pair-Share adalah pembelajaran yang memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan orang lain. Dalam hal ini, guru sangat berperan penting untuk membimbing siswa melakukan diskusi, sehingga terciptanya suasana belajar yang lebih hidup, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dengan demikian jelas bahwa melalui model pembelajaran Think-Pair-Share, siswa secara langsung dapat memecahkan masalah, memahami suatu materi secara berkelompok dan saling membantu antara satu dengan yang lainnya, membuat kesimpulan (diskusi) serta mempresentasikan di depan kelas sebagai salah satu langkah evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

model pembelajaran Think-Pair-Share merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif sederhana yang memiliki prosedur secara eksplisit sehingga model pembelajaran Think-Pair-Share dapat disosialisasikan dan
digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran sejarah di sekolah. Keunggulan lain dari pembelajaran ini adalah optimalisasi partisipasi siswa. Dengan metode klasikal yang memungkinkan hanya satu siswa maju dan membagikan hasilnya untuk seluruh kelas, tipe Think-Pair-Share ini memberi kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain

Di samping mempunyai keunggulan, model pembelajaran Think-Pair-Share juga mempunyai kelemahan. Kelemahannya adalah: (1) metode pembelajaran Think-Pair-Share belum banyak diterapkan di sekolah, (2) sangat memerlukan kemampuan dan ketrampilan guru, waktu pembelajaran berlangsung guru melakukan intervensi secara maksimal, (3) menyusun bahan ajar setiap pertemuan dengan tingkat kesulitan yang sesuai dengan taraf berfikir anak dan, (4) mengubah kebiasaan siswa belajar dari yang dengan cara mendengarkan ceramah diganti dengan belajar berfikir memecahkan masalah secara kelompok, hal ini merupakan kesulitan sendiri bagi siswa (Lie : 2004).

Model pembelajaran Think-Pair- Share dikembangkan oleh Frank Lyman dkk dari Universitas Maryland pada tahun 1985. Model pembelajaran Think-Pair-Share merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif sederhana. Teknik ini memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan
orang lain. Keunggulan teknik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa (Lie, 2004:57). Model pembelajaran Think-Pair-Share adalah salah satu model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk menunjukkan partisipasi kepada orang lain.

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran Think-Pair- Share adalah: (1) guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan memberikan tugas kepada semua kelompok, (2) setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri, (3) siswa berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok
dan berdiskusi dengan pasangannya, (4) kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat. Siswa mempunyai kesempatan untuk membagikan hasil kerjanya kepada kelompok berempat (Lie, 2004: 58). Think-Pair-Share memiliki prosedur ynag ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain (Nurhadi dkk, 2003 : 66). Sebagai contoh, guru baru
saja menyajikan suatu topik atau siswa baru saja selesai membaca suatu tugas, selanjutnya guru meminta siswa untuk memikirkan permasalahan yang ada dalam topik/bacaan tersebut.

Langkah-langkah dalam pembelajaran Think-Pair-Share sederhana, namun penting trutama dalam menghindari kesalahan-kesalahan kerja kelompok . Dalam model ini, guru meminta siswa untuk memikirkan suatu topik, berpasangan dengan siswa lain dan mendiskusikannya, kemudian berbagi ide dengan seluruh kelas. Tahap utama dalam pembelajaran Think-Pair-Share menurut Ibrahim (2000: 26-27) adalah sebagai berikut:

Tahap 1 : Thingking (berpikir)
Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran. Kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa saat.
Tahap 2 : Pairing
Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Dalam tahap ini, setiap anggota pada kelompok membandingkan jawaban atau hasil pemikiran mereka dengan mendefinisikan jawaban yang dianggap paling benar, paling meyakinkan, atau paling unik.
Biasanya guru memberi waktu 4-5 menit untuk berpasangan.

Tahap 3 : Sharing (berbagi)
Pada tahap akhir, guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. Keterampilan berbagi dalam seluruh kelas dapat dilakukan dengan menunjuk pasangan yang secara sukarela bersedia melaporkan hasil kerja kelompoknya atau bergiliran pasangan demi pasangan hingga sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan.
Langkah-langkah atau alur pembelajaran dalam model Think-Pair-Share adalah:
Langkah ke 1 : Guru menyampaikan pertanyaan
Aktifitas : Guru melakukan apersepsi, menjelaskan tujuan pembelajaran, dan menyampaikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan.
Langkah ke 2 : Siswa berpikir secara individual
Aktifitas : Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan jawaban dari permasalahan yang disampaikan guru. Langkah ini dapat dikembangkan dengan meminta siswa untuk menuliskan hasil pemikiranyya masing-masing.
Langkah ke 3: Setiap siswa mendiskusikan hasil pemikiran masing-masing dengan pasangan
Aktifitas : Guru mengorganisasikan siswa untuk berpasangan dan memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan jawaban yang menurut mereka paling benar atau paling meyakinkan. Guru memotivasi siswa untuk aktif dalam kerja kelompoknya. Pelaksanaan model ini dapat dilengkapi dengan LKS sehingga kumpulan soal latihan atau pertanyaan yang dikerjakan secara kelompok.
Langkah ke 4 : Siswa berbagi jawaban dengan seluruh kelas
Aktifitas : Siswa mempresentasikan jawaban atau pemecahan masalah secara individual atau kelompok didepan kelas.
Langkah ke 5 : Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah
Aktifitas : Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap hasil pemecahan masalah ang telah mereka diskusikan. Kegiatan “berpikir-berpasaangan-berbagi” dalam model Think-Pair-Share memberikan keuntungan. Siswa secara individu dapat mengembangkan pemikirannya masing-masing karena adanya waktu berpikir (think time), Sehingga kualitas jawaban juga dapat meningkat. Menurut Jones (2002), akuntabilitas berkembang karena siswa harus saling melaporkan hasil pemikiran masing-masing dan berbagi (berdiskusi) dengan pasangannya, kemudian pasangan-pasangan tersebut harus berbagi dengan seluruh kelas. Jumlah anggota kelompok yang kecil mendorong setiap anggota untuk terlibat secara aktif, sehingga siswa jarang atau bahkan tidak pernah berbicara didepan kelas paling tidak memberikan ide atau jawaban karena pasangannya.

Menurut Spencer Kagan ( dalam Maesuri, 2002:37) manfaat Think-Pair-Share adalah: (1) para siswa menggunakan waktu yang lebih banyak untuk mengerjakan tugasnya dan untuk mendengarkan satu sama lain ketika mereka terlibat dalam kegiatan Think-Pair-Share lebih banyak siswa yang mengangkat tangan mereka untuk menjawab setelah berlatih dalam pasangannya. Para siswa mungkin mengingat secara lebih seiring penambahan waktu tunggu dan kualitas jawaban mungkin menjadi lebih baik, dan (2) para guru juga mungkin
mempunyai waktu yang lebih banyak untuk berpikir ketika menggunakan Think-Pair-Share. Mereka dapat berkonsentrasi mendengarkan jawaban siswa, mengamati reaksi siswa, dan mengajukan pertanyaaan tingkat tinggi.

Model Think-Pair-Share tumbuh dari penelitian pembelajaran kooperatif, model Think-Pair-Share dapat juga disebut sebagai model belajar-mengajar berpasangan. Model ini pertama kali dikembangkan oleh Frank Lyman dari Universitas Maryland pada tahun 1985 (Think-Pair-Share) sebagai struktur kegiatan pembelajaran gotong royaong. Model ini memberikan siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerjasama dengan orang lain. Think-Pair-Share memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain. Model Think-Pair-Share sebagai ganti dari tanya jawab seluruh kelas.
Sebagai suatu model pembelajaran Think-Pair-Share memiliki langkah-langkah tertentu. Menurut Muslimin (2001: 26) langkah-langkah Think-Pair-Share ada tiga yaitu : Berpikir (Thinking), berpasangan (Pair), dan berbagi (Share)
Tahap 1 : Thinking (berpikir)
Kegiatan pertama dalam Think-Pair-Share yakni guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan topik pelajaran. Kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan tersebut secara untuk beberapa saat. Dalam tahap ini siswa dituntut lebih mandiri dalam mengolah informasi yang dia dapat.
Tahap 2 : Pairing (berpasangan)
Pada tahap ini guru meminta siswa duduk berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah difikirkannya pada tahap pertama. Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat membagi jawaban dengan pasangannya. Biasanya guru memberikan waktu 4-5 menit untuk berpasangan.
Tahap 3 : Share (berbagi)
Pada tahap akhir guru meminta kepada pasangan untuk berbagi jawaban dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka diskusikan. Ini efektif dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan.
Keunggulan dari Think-Pair-Share ini adalah optimalisasi partisipasi siswa. Dengan metode klasikal yang memungkinkan hanya satu siswa maju dan membagikan hasilnya untuk seluruh kelas, model Think-Pair-Share ini memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain. Model ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan anak didik

Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah: a) memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang diajarkan karena secara tidak langsung memperoleh contoh pertanyaan yang diajukan oleh guru, serta memperoleh kesempatan untuk memikirkan materi yang diajarkan b) siswa akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat dan pemikiran dengan temannya untuk mendapatkan kesepakatan dalam memecahkan masalah, c) siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya dalam kelompok, dimana tiap kelompok hanya terdiri dari 2 orang, d) siswa memperoleh kesempatan untuk mempersentasikan hasil diskusinya dengan seluruh siswa sehingga ide yang ada menyebar, e) memungkinkan guru untuk lebih banyak memantau siswa dalam proses pembelajaran (Hartina, 2008: 12). Senada dengan pendapat Hartina, Lie (2005: 46) mengemukakan bahwa kelebihan dari kelompok berpasangan (kelompok yang teridiri dari 2 orang siswa) adalah 1) akan meningkatkan pasrtisipasi siswa, 2) cocok untuk tugas sederhana, 3) lebih banyak memberi kesempatan untuk kontribusi masing-masing anggota kelompok, 4) interaksi lebih mudah, dan 5) lebih mudah dan cepat membentuk kelompok. Selain itu, menurut Lie, keuntungan lain dari teknik ini adalah teknik ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.
Adapun kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah sangat sulit diterapkan di sekolah yang rata-rata kemampuan siswanya rendah dan waktu yang terbatas, sedangkan jumlah kelompok yang terbentuk banyak (Hartina, 2008: 12). Menurut Lie (2005: 46), kekurangan dari kelompok berpasangan (kelompok yang terdiri dari 2 orang siswa) adalah: 1) banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor, 2) lebih sedikit ide yang muncul, dan 3) tidak ada penengah jika terjadi perselisihan dalam kelompok.

Tahapan-tahapan dalam pembelajaran think-pair-share sederhana, namun penting terutama dalam menghindari kesalahan dalam kerja kelompok. Dalam model ini guru meminta siswa untuk memikirkan suatu topik, berpasangan dengan siswa lain, kemudian berbagi ide dengan seluruh kelas. Adanya kegiatan berpikir-berpasangan-berbagi dalam metode thinkpair-share memberi banyak keuntungan. Siswa secara individual dapat mengembangkan pemikirannya masing-masing karena adanya waktu berpikir (think time) sehingga kualitas jawaban siswa juga dapat meningkat. Menurut Nurhadi (2003: 65), akuntabilitas berkembang karena setiap siswa harus saling melaporkan hasil pemikiran masing-masing dan berbagi dengan seluruh kelas. Jumlah anggota kelompok yang kecil mendorong setiap anggota untuk terlibat secara aktif, sehingga siswa yang jarang atau bahkan tidak pernah berbicara di depan kelas paling tidak memberi ide atau jawaban kepada pasangannya.

Kelebihan metode pembelajaran TPS menurut Ibrahim, dkk. (2000:6):
1. Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas. Penggunaan metode pembelajaran TPS menuntut siswa menggunakan waktunya untuk mengerjakan tugas-tugas atau permasalahan yang diberikan oleh guru di awal pertemuan sehingga diharapkan siswa mampu memahami materi dengan baik sebelum guru menyampaikannya pada pertemuan selanjutnya.
2. Memperbaiki kehadiran. Tugas yang diberikan oleh guru pada setiap pertemuan selain untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran juga dimaksudkan agar siswa dapat selalu berusaha hadir pada setiap pertemuan. Sebab bagi siswa yang sekali tidak hadir maka siswa tersebut tidak mengerjakan tugas dan hal ini akan
mempengaruhi hasil belajar mereka.
3. Angka putus sekolah berkurang. Model pembelajaran TPS diharapkan dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat lebih baik daripada pembelajaran dengan model konvensional.
4. Sikap apatis berkurang. Sebelum pembelajaran dimulai, kencenderungan siswa merasa malas karena proses belajar di kelas hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru dan menjawab semua yang ditanyakan oleh guru. Dengan melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar, metode pembelajaran TPS akan lebih menarik dan tidak monoton dibandingkan metode konvensional.
5. Penerimaan terhadap individu lebih besar. Dalam model pembelajaran konvensional, siswa yang aktif di dalam kelas hanyalah siswa tertentu yang benar-benar rajin dan cepat dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru sedangkan siswa lain hanyalah “pendengar” materi yang disampaikan oleh guru. Dengan pembelajaran TPS hal ini
dapat diminimalisir sebab semua siswa akan terlibat dengan permasalahan yang diberikan oleh guru.
6. Hasil belajar lebih mendalam. Parameter dalam PBM adalah hasil belajar yang diraih oleh siswa. Dengan pembelajaran TPS perkembangan hasil belajar siswa dapat diidentifikasi secara bertahap. Sehingga pada akhir pembelajaran hasil yang diperoleh siswa dapat lebih optimal.
7. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi. Sistem kerjasama yang diterapkan dalam model pembelajaran TPS menuntut siswa untuk dapat bekerja sama dalam tim, sehingga siswa dituntut untuk dapat belajar berempati, menerima pendapat orang lain atau mengakui secara sportif jika pendapatnya tidak diterima.
Kelemahan metode TPS adalah pembelajaran yang baru diketahui, kemungkinan yang dapat timbul adalah sejumlah siswa bingung, sebagian kehilangan rasa percaya diri, saling mengganggu antar siswa (Ibrahim,2000:18).

Kelebihan & Kekurangan TPS

Kelebihan TPS (Think-Pair-Share)
- Memberi siswa waktu lebih banyak untuk berfikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain.
- Meningkatkan partisipasi akan cocok untuk tugas sederhana.
- Lebih banyak kesempatan untuk konstribusi masing-masing anggota kelompok.
- Interaksi lebih mudah.
- Lebih mudah dan cepat membentuk kelompoknya.
- Seorang siswa juga dapat belajar dari siswa lain serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan kelas.
- Dapat memperbaiki rasa percaya diri dan semua siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas.
- Siswa dapat mengembangkan keterampilan berfikir dan menjawab dalam komunikasi antara satu dengan yang lain, serta bekerja saling membantu dalam kelompok kecil.
- Siswa secara langsung dapat memecahkan masalah, memahami suatu materi secara berkelompok dan saling membantu antara satu dengan yang lainnya, membuat kesimpulan (diskusi) serta mempresentasikan di depan kelas sebagai salah satu langkah evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
- Memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang diajarkan karena secara tidak langsung memperoleh contoh pertanyaan yang diajukan oleh guru, serta memperoleh kesempatan untuk memikirkan materi yang diajarkan.
- Siswa akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat dan pemikiran dengan temannya untuk mendapatkan kesepakatan dalam memecahkan masalah.
- Siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya dalam kelompok, dimana tiap kelompok hanya terdiri dari 2 orang.
- Siswa memperoleh kesempatan untuk mempersentasikan hasil diskusinya dengan seluruh siswa sehingga ide yang ada menyebar.
- Memungkinkan guru untuk lebih banyak memantau siswa dalam proses pembelajaran.
- Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas. Penggunaan metode pembelajaran TPS menuntut siswa menggunakan waktunya untuk mengerjakan tugas-tugas atau permasalahan yang diberikan oleh guru di awal pertemuan sehingga diharapkan siswa mampu memahami materi dengan baik sebelum guru menyampaikannya pada pertemuan selanjutnya.
- Memperbaiki kehadiran. Tugas yang diberikan oleh guru pada setiap pertemuan selain untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran juga dimaksudkan agar siswa dapat selalu berusaha hadir pada setiap pertemuan. Sebab bagi siswa yang sekali tidak hadir maka siswa tersebut tidak mengerjakan tugas dan hal ini akan mempengaruhi hasil belajar mereka.
- Angka putus sekolah berkurang. Model pembelajaran TPS diharapkan dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat lebih baik daripada pembelajaran dengan model konvensional.
- Sikap apatis berkurang. Sebelum pembelajaran dimulai, kencenderungan siswa merasa malas karena proses belajar di kelas hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru dan menjawab semua yang ditanyakan oleh guru. Dengan melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar, metode pembelajaran TPS akan lebih menarik dan tidak monoton dibandingkan metode konvensional.
- Penerimaan terhadap individu lebih besar. Dalam model pembelajaran konvensional, siswa yang aktif di dalam kelas hanyalah siswa tertentu yang benar-benar rajin dan cepat dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru sedangkan siswa lain hanyalah “pendengar” materi yang disampaikan oleh guru. Dengan pembelajaran TPS hal ini dapat diminimalisir sebab semua siswa akan terlibat dengan permasalahan yang diberikan oleh guru.
- Hasil belajar lebih mendalam. Parameter dalam PBM adalah hasil belajar yang diraih oleh siswa. Dengan pembelajaran TPS perkembangan hasil belajar siswa dapat diidentifikasi secara bertahap. Sehingga pada akhir pembelajaran hasil yang diperoleh siswa dapat lebih optimal.
- Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi. Sistem kerjasama yang diterapkan dalam model pembelajaran TPS menuntut siswa untuk dapat bekerja sama dalam tim, sehingga siswa dituntut untuk dapat belajar berempati, menerima pendapat orang lain atau mengakui secara sportif jika pendapatnya tidak diterima.

Kelemahan TPS (Think-Pair-Share)
- Membutuhkan koordinasi secara bersamaan dari berbagai aktivitas.
- Membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan ruangan kelas.
- Peralihan dari seluruh kelas ke kelompok kecil dapat menyita waktu pengajaran yang berharga. Untuk itu guru harus dapat membuat perencanaan yang seksama sehingga dapat meminimalkan jumlah waktu yang terbuang.
- Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor.
- Lebih sedikit ide yang muncul.
- Jika ada perselisihan,tidak ada penengah.
- Menggantungkan pada pasangan.
- Jumlah siswa yang ganjil berdampak pada saat pembentukan kelompok, karena ada satu siswa tidak mempunyai pasangan.
- Ketidaksesuaian antara waktu yang direncanakan dengan pelaksanaannya.
- Metode pembelajaran Think-Pair-Share belum banyak diterapkan di sekolah.
- Sangat memerlukan kemampuan dan ketrampilan guru, waktu pembelajaran berlangsung guru melakukan intervensi secara maksimal.
- Menyusun bahan ajar setiap pertemuan dengan tingkat kesulitan yang sesuai dengan taraf berfikir anak.
- Mengubah kebiasaan siswa belajar dari yang dengan cara mendengarkan ceramah diganti dengan belajar berfikir memecahkan masalah secara kelompok, hal ini merupakan kesulitan sendiri bagi siswa.
- Sangat sulit diterapkan di sekolah yang rata-rata kemampuan siswanya rendah dan waktu yang terbatas.
- Jumlah kelompok yang terbentuk banyak.
- Sejumlah siswa bingung, sebagian kehilangan rasa percaya diri, saling mengganggu antar siswa karena siswa baru tahu metode TPS.